I n P e S a

(Info Pengolahan Sampah)

About Us


Responsive image

Mendengar masalah sampah mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya adalah ketidakmampuan kita dan kurangnya informasi dalam membedakan sampah organik dan anorganik sehingga membuat proses penguraian sampah menjadi terhambat.

Disinilah kami memberikan sebuah solusi dengan membuat website InPeSa(Info Pengolahan Sampah) yang khusus untuk memberikan informasi mengenai cara membedakan sampah oraganik dan anorganik dan cara mengelolanya

Sampah Organik


Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.


  • Sampah organik basah
  • Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.

  • Sampah organik kering
  • Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.


  1. Salah satu manfaat sampah organik yang sudah dikenal adalah dapat diolah menjadi kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk alami untuk tanaman.

    Meski manfaat ini telah diketahui secara luas, nyatanya tidak banyak orang yang memanfaatkan sampah alami ini untuk pupuk kompos. Padahal pengolahan sampah organik menjadi kompos bukanlah hal sulit, hanya saja tahapannya memang harus benar.
  2. Salah satu manfaat sampah organik yang sudah Tidak hanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos, sampah yang berasal dari bahan-bahan organis ini ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk tambahan pakan ternak.

    Biasanya hal ini diterapkan di pedesaan, para pemilik hewan ternak mencari rumput untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak mereka. Selain itu, sisa-sisa makanan juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan unggas, ikan, dan lainnya.
  3. Manfaat lain dari sampah organik adalah dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Sampah dari kotoran hewan, limbah tahu, atau limbah tempe bisa dimanfaatkan untuk membuat biogas karena menghasilkan gas metana.

    Biogas dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari dengan pengolahan yang benar, misalnya memasak dengan kompor berbahan bakar biogas.

  1. Bahan-bahan yang di butuhkan :

    • Sampah organik (kotoran kambing, dedaunan, sisa sayuran, jerami, rumput, dan sebagainya)
    • Bakteri EM4
    • Larutan gula
    • Wadah Penampungan

    Langkah-langkah pembuatan :

    1. Siapkan sampah organik, kemudian potong kecil-kecil atau cacah terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar sampah lebih cepat mengalami proses penguraian. Kita bisa menggunakan mesin pencacah untuk mengolah sampah dalam skala besar.
    2. Campurkan bahan-bahan sampah organik yang sudah dipotong kecil-kecil dengan kotoran kambing, dengan komposisi 3:1.
    3. Buat larutan gula dengan cara mencampurkan air dan gula sebanyak kurang lebih 100 ml atau tergantung jumlah sampah organik yang akan dijadikan kompos.
    4. Siapkan bakteri EM4 dengan jumlah yang disesuaikan dengan jumlah volume sampah organik.
    5. Semua bahan kemudian dicampur dan diaduk-aduk hingga tercampur merata. Pengadukan bahan-bahan ini bisa dilakukan manual atau menggunakan bantuan mesin apabila sampah yang diolah cukup banyak. Jika campuran bahan ini dirasa kurang lembap, maka penambahan air bisa dilakukan.
    6. Setelah semua tercampur, bahan-bahan tersebut dipindahkan ke wadah penampungan. Kemudian ditutup rapat agar pembusukan maksimal.
    7. Proses pembusukan atau pengomposan umumnya berlangsung selama 2 hingga 3 bulan. Proses pengomposan dikatakan berhasil jika suhu wadah penampungan menjadi panas.
    8. Setelah 2 minggu, wadah dibuka untuk diaduk kembali. Kemudian setelah diaduk, tutup kembali wadah hingga proses pengomposan selesai dilakukan.

    • Pemisahan

      Proses pemisahan sampah dilakukan dengan memilah bahan-bahan sampah. Proses ini dilakukan di tingkat produsen sampah, entah itu dari sampah rumah tangga, sampah dari pasar, atau sampah dari instansi tertentu.

    • Pencacahan

      Pencacahan adalah proses pemotongan sampah menjadi serpihan yang lebih kecil. Proses ini diperlukan untuk memudahkan pembuatan pakan ternak. Proses pencacahan bisa dilakukan dengan mesin pencacah agar lebih cepat dan efisien

    • Fermentasi

      Proses selanjutnya adalah fermentasi. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi dari pakan ternak. Selain itu, proses fermentasi juga dilakukan untuk meningkatkan nilai cerna sampah.

      Melalui proses ini, makanan ternak akan memiliki nilai gizi bagi hewan ternak. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan bantuan salah satu jenis bakteri fermentasi, yaitu bakteri inokulan.

    • Pengeringan dan Penepungan

      Setelah proses fermentasi selesai, sampah organik yang telah diproses kemudian dikeringkan. Pengeringan dapat menggunakan cara tradisional, seperti penjemuran dibawah terik matahari. Setelah kering, bahan tersebut kemudian digiling hingga menjadi tepung (penepungan).

    • Pencampuran

      Proses selanjutnya adalah mencampurkan tepung dengan beberapa bahan tambahan lainnya. Pencampuran ini dilakukan dengan mesin pencampur. Tujuannya adalah untuk memperkaya kandungan dalam pakan ternak, sehingga benar-benar memenuhi kebutuhan gizi ternak.

    • Pembuatan Pelet

      Proses ini adalah proses terakhir. Pakan ternak yang telah jadi akan dibentuk menjadi pelet. Pelet dapat disimpan hingga 6 bulan lamanya..

  2. Bahan-bahan yang di butuhkan :

    • Galon
    • Pisau
    • Selang plastik diameter 1 cm panjang 1 m
    • Pipa logam diameter 1 cm panjang 10 cm & 20 cm
    • Air
    • Sampah Organik

    Langkah-langkah proses pembuatan :

    1. Masukkan sampah ke dalam galon hingga setengahnya. Kemudian isi galon dengan air secukupnya. Langkah selanjutnya adalah menutup galon dengan rapat.
    2. Simpan sampah tersebut selama kurang lebih 1 minggu. Selama 1 minggu tersebut, sampah organik akan mengalami proses pembusukan secara alami.
    3. Lubangi tutup galon dengan pisau untuk memasukkan pipa logam. Dalam proses ini, jangan membuka tutup galon. Hanya lubangi dengan pisau saja.
    4. Masukkan pipa logam 10 cm ke dalam lubang yang terbentuk dari proses ketiga di atas. Kemudian sambungkan pipa logam tersebut dengan selang plastik.
    5. Di bagian ujung selang plastik, sambungkan dengan pipa logam 20 cm. Di ujung pipa logam 20 cm inilah korek api bisa dinyalakan. Jika berhasil, maka biogas akan menjadi bahan bakar dan membuat api menyala.


Responsive image

Sampah Anorganik


Responsive image

Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam


  • Sampah Anorganik Lunak
  • Sampah anorganik lunak merupakan jenis sampah non alami yang mudah dibentuk atau diolah. Bahan penyusun sampah terdiri dari kandungan bahan-bahan yang lentur.

    Beberapa macam sampah anorganik lunak, antara lain sampah plastik, bungkus kemasan, sampah dari bahan tekstil (seperti kain perca).

  • Sampah Anorganik Keras
  • Sampah anorganik keras memiliki kandungan bahan yang sulit untuk dihancurkan dan sifatnya lebih kuat daripada jenis yang lunak. Limbah ini kebanyakan sulit untuk diolah kembali. Untuk melakukan daur ulang, maka diperlukan teknologi dan alat yang lebih kompleks.

    Macam-macam sampah anorganik keras, antara lain sampah kaleng, sampah kaca atau material pecah belah, sampah dari bahan-bahan metal.


  1. Berkaitan dengan prinsip pengolahan sampah, sampah anorganik mulai banyak dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan. Bahkan, sekolah-sekolah pun banyak yang memberikan pelatihan atau edukasi kepada murid-muridnya untuk membuat prakarya dari bahan dasar sampah.

    Tentu, hal ini menjadi terobosan baru di dunia industri kreatif agar membuat inovasi baru untuk mengurangi dampak negatif dari sampah anorganik.

  2. Seperti yang dijelaskan diatas, salah satu prinsip pengolahan sampah adalah recycle atau daur ulang. Sampah-sampah dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna yang lebih tinggi.

    Sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan-bahan daur ulang yang tentunya bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.

  3. Sampah anorganik merupakan sampah yang lama terurai, penggunaan kembali sampah tentu sangat memungkinkan untuk dilakukan. Sampah-sampah rumah tangga dapat difungsikan menjadi benda lain yang sederhana. Seperti ember cat untuk bak penampungan air dan sebagainya.

  4. Manfaat lain dari sampah anorganik adalah dapat dijadikan bahan mainan anak-anak. Jika kita ingin melatih kreativitas anak-anak, ajaklah mereka untuk membuat mainan sendiri dari limbah anorganik yang ada di rumah.

    Tidak perlu menggunakan alat yang rumit, cukup menggunakan peralatan yang ada di rumah. Selain dapat menghasilkan sesuatu, cara ini juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Harapannya, anak menjadi lebih kreatif dan lebih peduli dengan lingkungan.

  5. Mendapatkan uang dari sampah, mengapa tidak? Inilah salah satu manfaat sampah yang banyak dilupakan. Padahal sampah anorganik yang diolah dengan baik bisa membantu meningkatkan pendapatan ekonomi.

    Apalagi jika seseorang berhasil membuat usaha khusus di bidang daur ulang sampah, maka lapangan pekerjaan pun akan bertambah.

    Dalam skala kecil, usaha pengepul barang bekas adalah salah satu bentuk usaha sederhana yang memberikan tambahan pemasukan uang. Sampah-sampah anorganik yang dikumpulkan kemudian dijual untuk diolah kembali menjadi barang baru yang lebih layak untuk dipasarkan. Tidak hanya itu, sampah bisa dijadikan mata pencaharian tetap bagi para pelaku usaha di bidang industri kreatif. Misalnya usaha daur ulang ban bekas menjadi kursi cafe yang unik. Lebih jauh lagi, usaha ini membutuhkan ahli di bidang pembuatan kursi, sehingga lapangan pekerjaan akan terbuka dan peluang meningkatkan pendapatan ekonomi pribadi akan lebih luas.


  1. Reduce atau mengurangi, merupakan prinsip pengolahan sampah yang paling sederhana. Cara ini mudah untuk dilakukan, namun kesadaran masyarakat lah yang menjadi kendala.

    Jika masyarakat yang lebih sadar lingkungan, prinsip reduce menjadi salah satu yang dapat diandalkan. Beberapa contoh cara mengurangi sampah anorganik dalam kegiatan sehari-hari, seperti:

    • Tidak menggunakan sedotan untuk minum. Meski terlihat kecil, sampah sedotan terbuat dari plastik yang sulit terurai.
    • Apabila membeli makanan, ada baiknya membawa kotak makan sendiri untuk mengurangi penggunaan kemasan makanan.
    • Membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik dalam bentuk kantong belanja.
    • Membawa botol minum sendiri dan tidak membeli minuman dalam kemasan.

  2. Prinsip kedua adalah reuse atau menggunakan kembali. Kita bisa memilah sampah anorganik yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Gunakan kembali barang-barang yang masih layak digunakan dapat dimanfaatkan kembali.

    Beberapa contoh penerapan prinsip reuse, antara lain:

    1. Mengisi ulang tinta pena yang sudah habis agar bisa digunakan kembali dan tidak menjadi sampah.
    2. Memanfaatkan kaleng makanan untuk pot tanaman.
    3. Memanfaatkan kaleng cat besar untuk bak penampung air di kamar mandi.
    4. Memanfaatkan bolot plastik bekas untuk meletakkan sabun cairan pencuci piring atau deterjen cair.
    5. Memanfaatkan kemasan makanan untuk menyimpan benda-benda kecil atau mainan anak-anak.
  3. Recycle atau mendaur ulang, merupakan salah satu prinsip pengolahan sampah anorganik yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan. Mekanismenya adalah memanfaatkan sampah yang masih layak digunakan sebagai benda baru yang memiliki nilai jual dan nilai guna yang lebih tinggi. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan prinsi recycle atau daur ulang, yaitu:

    1. Membuat kerajinan dari kain perca.
    2. Botol plastik yang digunakan menjadi lampion lampu yang cantik.
    3. Limbah kaleng yang dapat diubah menjadi kursi duduk untuk keperluan cafe.
    4. Ban kendaraan yang tidak terpakai dapat diubah menjadi bahan untuk membuat pot tanaman atau meja yang unik dan kreatif.
    5. Bungkus makanan kemasan yang bisa dijadikan bahan untuk membuat tas, bros, dan keperluan fashion lainnya.
  4. Prinsip replace atau mengganti, merupakan sebuah prinsip yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah anorganik. Sampah-sampah sintetis didistribusikan kembali ke pabrik untuk diolah menjadi produk baru. Misalnya sampah botol plastik yang bisa diolah kembali menjadi botol plastik yang baru.


About


...

Febrian